Ilustrasi Demonstrasi

(SPNEWS) Jakarta, Demonstrasi bisa berhasil efektif dan bisa menekan penguasa jika dapat mengganggu terminal darat, udara dan laut. Semua fasilitas lumpuh tetapi tidak ada aksi anarkis.

“Aksi damai biasanya tidak efektip, walau jumlahnya belasan juta juga. Aksi akan efektip jika angkutan umum, terminal darat, udara dan Laut arus logistik, internet, terganggu, tapi tanpa ada kerusakan (anarkis). Aksi ini perlu manajemen yang memadai dan dalam waktu beberapa hari, supaya berhasil,” kata pengamat sosial Memet Hakim (7/8/2022).

Untuk keberhasilan demonstrasi dan mempunyai tujuan tertentu, kata Memet diperlukan kerja sama antar kelompok dalam mengusung isu yang sama.
“Jika ingin berhasil aksinya, tentu diperlukan sinergi antar kelompok, ada pembagian peran yang saling melengkapi,” ungkapnya.

Baca juga:  HADAPI PENYEBARAN COVID-19, PEMERINTAH AKAN PERCEPAT VAKSINASI

Banyak sudah aksi yang sangat besar, besar, kecil telah dilaksanakan di berbagai tempat sampai yang terpusat. Sampai saat ini belum ada aksi yang berhasil menekan penguasa. Aksi dibiarkan saja, tapi tidak diperhatikan.

“Semua aksi dapat dikatakan berhasil mendapatkan perhatian dan tempat di medsos, tetapi minim hasil tuntutan,” papar Memet.

Memet mengatakan, ada keanehan demo ini selalu minta dukungan elemen lainnya, tapi tidak mau ditunggangi. Buruh misalnya demo menuntut Omnibus law dicabut, mahasiswa demo minta harga-harga turun, PA 212 demo minta agar Jokowi diganti.

“Ketiganya takut masuk angin, sehingga selamanya tetap saling menjaga jarak dan saling waspada. Padahal untuk bersatu perlu saling menunggangi contohnya dengan mengakomodir ke-3 tuntutan kelompok di atas artinya buruh, mahasiswa, PA 212 sudah bersatu,” pungkasnya.

Baca juga:  DI KARAWANG UMK TINGGI, PINDAH KE JAWA TENGAH SUSAH CARI PEKERJA

SN 09/Editor