Ilustrasi

Secara teknikal Indonesia sudah mengalami resesi

(SPNEWS) Jakarta, Ekonomi Indonesia terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II 2020. Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Soetrisno Iwantono menyatakan, di triwulan III 2020, Indonesia diperkirakan masih akan mengalami kontraksi ekonomi, sehingga resesi teknikan secara resmi akan terjadi.

“Sebenarnya secara teknikal sudah masuk resesi karena triwulan II negatif, triwulan III juga diperkirakan akan negatif. Mungkin di Triwulan IV kita harap bisa positif,” ujar Soetrisno (27/8/2020).

Ekonomi diprediksi bisa tumbuh di Triwulan IV dikarenakan beberapa hal, seperti penyerapan anggaran pemerintah yang bakal dipercepat, lalu dimulainya kembali aktivitas ekonomi hingga adanya harapan ditemukannya vaksin.

Baca juga:  RP 75,2 T DANA PEMDA ADA DI DEPOSITO, RAWAN PRAKTEK GRATIFIKASI

Dari sisi pengusaha, Soetrisno bilang, terjadinya resesi atau tidak sebenarnya cuma masalah titel. Saat ini, pengusaha sudah mengalami “resesi” di lapangan secara tidak langsung, terutama bagi pengusaha kecil.

“Di lapangan, di pabrik, kerja baru 30 persen (karyawan yang masuk), hotel 30 persen (okupansi), sudah sekian bulan bagaimana nggak resesi, bagaimana tahan? Dan nggak perlu menghindar juga,” katanya.

Selama masih belum krisis, dunia usaha dan ekonomi secara keseluruhan diyakini bisa kuat dan tahan menghadapi pandemi.

Namun tentu saja, jika hal ini terjadi terus-terusan, hal buruk bisa terjadi. Oleh karenanya, saat ini pemerintah harus terus mendorong stimulus dari sisi permintaan untuk menciptakan daya beli masyarakat.

Baca juga:  BURUH BOGOR TERUS MELAWAN UPAH MURAH

“Resesi itu, ya, tinggal gelarnya saja. Di realita, kita sudah masuk itu di lapangan kan sudah susah usaha-usaha kecil, kan nggak bisa dagang. Di Tanah Abang, Mayestik, Pondok Gede. Kalaupun jualan juga nggak ada yang beli,” ujarnya.

SN 09/Editor