Ilustrasi
(SPNEWS) Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan angka kerja di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik Februari 2021, hampir 90% angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah.
“Menurut data BPS Februari 2021, hampir 90% angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah,” dikutip dari keterangan resmi yang diterima, (8/6/2022).
Apalagi pada 15-25 tahun mendatang, postur angkatan kerja di Indonesia akan banyak bergeser. Posisi mereka yang berpendidikan rendah akan digeser oleh generasi di bawahnya. Oleh karena itu, Muhadjir mengatakan bahwa fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua ini diarahkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Yakni manusia Indonesia yang profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, dan berkepribadian Indonesia.
Meskipun saat ini, pembangunan SDM Indonesia menghadapi tantangan berat. Salah satunya adalah pendidikan untuk generasi masa depan.
“Maka dari itu kita harus berikan pendidikan yang terbaik untuk generasi masa depan. Karena pendidikan tinggi berperan sangat penting dalam Pembangunan SDM berkualitas,” kata Muhadjir.
Lanjut Muhadjir mengatakan, Jenjang Pendidikan tinggi juga memiliki persoalan besar, yaitu terbatasnya akses.
Pada tahun 2021 lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi baru mencapai 31,18%. Kapasitas perguruan tinggi secara keseluruhan hanya bisa menampung sekitar setengah lulusan lulusan SMA dan yang sederajat yang berjumlah sekitar 3,8 juta orang setiap tahun.
“Kita berharap dapat meningkatkan APK PT menjadi 50% di tahun 2035 nanti. Dan itu membutuhkan tambahan kapasitas sekitar 5,2 juta dibandingkan daya tampung mahasiswa di tahun 2019,” jelasnya.
SN 09/Editor