Hubungan antara organisasi serikat pekerja/buruh dengan publiknya baik publik internal maupun publik eksternal adalah hal yang perlu dijaga, karena organisasi serikat pekerja/buruh melakukan hubungan yang lebih luas dan sifatnya kompleks.
(SPN News) Jakarta, Keberadaan suatu media saat ini sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi serikat pekerja/buruh untuk membantu dalam menjangkau publiknya. Dengan adanya media, pesan dan informasi bisa disebar secara efektif dan merata kepada seluruh stakeholder dan shareholder organisasi. Salah satu upaya menjembatani komunikasi antara organisasi dengan anggota, sebuah organisasi memfasilitasi dirinya dengan sebuah media internal. Dengan adanya media internal ini diharapkan terbentuk suasana kondusif dan harmonis sehingga seluruh aktivitas organisasi dapat berjalan dengan optimal.
Sejarah berdirinya Serikat Pekerja di Indonesia mencatat, bahwa perjuangan menjadi lebih efektif dengan adanya peran media. Fungsi utama media tersebut adalah mengkampanyekan dan membuat propaganda untuk mempengaruhi masyarakat luas secara sudut pandang sosial. Sehingga masyarakat mengetahui dan mendukung hal yang diperjuangkan sekaligus ikut merasakan dan bahkan terlibat dalam memperjuangkan isu yang sedang diperjuangkan. Selain itu media internal menjadi kontrol organisasi secara tidak langsung demikian halnya seperti media massa yang menjadi kontrol kebijakan pemerintah yang secara tidak langsung menjadi oposisi yang selalu mengkritisi kebijakan pemerintah.
Secara perlahan-lahan namun efektif media internal membentuk anggotanya menjadi lebih kritis, membentuk pola pikir yang kian berkembang dan secara tidak langsung memaksa mereka ikut bergerak dan terlibat dalam sebuah isu perjuangan. Bahwa kemenangan kapitalis saat ini, salah satu kunci utamanya adalah monopoli informasi. Dan itu ada pada peran media. Informasi yang diberikan media seharusnya netral dan berimbang. Namun, ketika informasi itu dimonopoli kapitalis yang bekerjasama dengan pemerintah melalui media-media meanstream maka media internal menjadi alat untuk menyampaikan kontra informasi untuk meluruskan informasi yang disampaikan. Lebih kepada fungsi dan alat perjuangan maka selayaknya media internal mendapat tempat yang seharusnya menjadi kunci strategis untuk mencapai keberhasilan perjuangan kaum buruh.
Netralitas media menjadi ruh yang membuat media tersebut bisa dipercaya. Terlepas media itu resmi atau tidak dalam pengakuan organisasi, sebagai anggota berhak untuk mempublikasikan kegiatan atau pun perjuangannya dengan tujuan kampanye. Apalagi sebagai insan media organisasi serikat pekerja/buruh, tetap harus lantang menyuarakan perjuangannya dan tetap harus yang terdepan memberikan informasi kepada masyarakat pekerja/buruh khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Dede Hermawan/Editor