Ilustrasi

(SPNEWS) Jakarta, Kenaikan upah buruh tidak secara langsung meningkatkan angka pengangguran. Beberapa argument yang mendukung pernyataan ini:

 

  1. Peningkatan Daya Beli:

Kenaikan upah dapat meningkatkan daya beli pekerja, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan daya beli yang lebih tinggi, konsumen memiliki kemampuan untuk membeli lebih banyak barang dan jasa, mendorong produksi dan menciptakan peluang pekerjaan baru.

 

  1. Stimulasi Ekonomi:

Kenaikan upah dapat berperan sebagai stimulus ekonomi. Dengan pekerja memiliki pendapatan lebih tinggi, mereka cenderung menghabiskan lebih banyak, meningkatkan permintaan atas barang dan jasa. Ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis, membantu perusahaan untuk mempertahankan atau menambah pekerjaan.

 

  1. Produktivitas dan Kualitas Tenaga Kerja:
Baca juga:  STRUKTUR DAN SKALA UPAH AKANKAH MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN ?

Kenaikan upah dapat mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas tenaga kerja. Pekerja yang mendapatkan upah yang lebih baik mungkin lebih termotivasi untuk meningkatkan keterampilan dan kualifikasi mereka, menghasilkan tenaga kerja yang lebih berkualitas.

 

  1. Reduksi Tingkat Turnover:

Dengan memberikan upah yang lebih tinggi, perusahaan dapat mengurangi tingkat pergantian karyawan. Hal ini dapat menghemat biaya rekrutmen dan pelatihan serta meningkatkan stabilitas tenaga kerja.

 

  1. Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja:

Kenaikan upah dapat menciptakan keseimbangan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja. Dalam beberapa kasus, perusahaan yang membayar upah yang kompetitif mungkin menarik lebih banyak pekerja, mengurangi tingkat pengangguran.

 

Penting untuk dicatat bahwa dampak kenaikan upah terhadap pengangguran dapat bervariasi tergantung pada konteks ekonomi, sektor industri, dan kebijakan ketenagakerjaan yang ada.

Baca juga:  2 OPSI KENAIKAN UMK KABUPATEN JEPARA

 

 

SN 09/Editor