KUALA LUMPUR — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berkomitmen penuh menghapus asbes di tanah air. KSPI menegaskan hal ini dalam ITUC-AP 3rd Regional Conference on Asbestos. Acara tersebut berlangsung di Amari Kuala Lumpur pada 9-10 Desember 2025.

Wakil Sekretaris Jenderal KSPI, Dimas P. Wardhana, hadir langsung di lokasi. Ia juga menjabat sebagai Co-Coordinator Project Asbestos. Dimas menegaskan bahwa KSPI tidak hanya hadir sebagai simbol. Mereka datang untuk memperkuat advokasi di tingkat nasional.

Belajar dari Pengalaman Global

Dimas menyoroti pentingnya forum ini bagi Indonesia. Ia menilai pengalaman negara lain sangat berharga.

“Negara lain memberi pelajaran penting. Kita melihat cara industri asbes memengaruhi kebijakan,” ujar Dimas.

Ia menambahkan bahwa Indonesia harus bergerak menuju pelarangan total. Langkah ini penting demi melindungi pekerja dan masyarakat luas. Menurutnya, isu asbes bukan hanya soal kesehatan. Ini adalah masalah keadilan sosial.

Baca juga:  UU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, KSPI, KSPSI, dan KSBSI Bertemu Menaker

Dukungan Solidaritas Asia Pasifik

General Secretary ITUC-AP, Shoya Yoshida, membuka konferensi tersebut secara resmi. Yoshida meminta buruh Asia Pasifik bersatu. Solidaritas ini akan mempercepat pelarangan asbes secara global.

Perwakilan serikat pekerja dari berbagai negara turut meramaikan acara ini. Delegasi datang dari Australia, India, Filipina, hingga Thailand. Lembaga internasional seperti ILO dan ADB juga mengirimkan wakilnya. Mereka semua terlibat aktif dalam diskusi teknis.

Rencana Aksi Nyata di Jakarta

KSPI segera mengambil langkah konkret sepulang dari Kuala Lumpur. Mereka akan menggelar seminar nasional pada Jumat, 12 Desember 2025. Acara ini bertempat di Hotel Gren Alia, Jakarta Pusat.

Agenda utama acara adalah peluncuran Program Kesadaran Bahaya Asbes 2025–2027. Program ini menjadi awal kampanye nasional KSPI selama tiga tahun ke depan.

Baca juga:  Perjuangan Buruh Global: Said Iqbal Serukan Solidaritas Internasional untuk Perdamaian

Fokus pada Keselamatan Kerja

KSPI melihat penggunaan asbes masih masif di Indonesia. Sektor konstruksi, manufaktur, dan otomotif menjadi pengguna terbesar. Para pekerja di sektor ini menghadapi risiko penyakit fatal. Contohnya adalah kanker paru-paru dan mesothelioma.

Beberapa ahli akan mengisi materi seminar tersebut. Mereka antara lain Iwan Kusmawan (INA-BAN), Prihanani (KSPI), dan Surya Ferdian (LION Indonesia). KSPI berharap acara ini menghasilkan rencana tindak lanjut yang jelas. Perlindungan K3 harus menjadi prioritas utama bagi buruh Indonesia.

Sumber: Dimas P. Wardhana (KSPI)