Jakarta, 9 Juli 2025 — KSPI bersama APHEDA, organisasi serikat buruh Australia, meluncurkan kampanye anti-asbes 2025–2026. Mereka membahas perlindungan kesehatan pekerja di Kantor KSPI Jakarta. APHEDA mengirim Philip Hazelton dan Adam, sementara KSPI menghadirkan Sekretaris Jenderal Ramidi, Prihanani, Kahar S. Cahyono, Rusmiatun, dan Dimas P. Wardhana.
Sektor konstruksi dan manufaktur sering menggunakan asbes. WHO menyebut asbes memicu kanker paru-paru dan mesothelioma, dengan risiko hingga 1 km dari lokasi pengolahan. “Banyak pekerja belum paham bahaya asbes,” ujar Philip Hazelton. Kampanye ini mengedukasi publik via media, pelabelan produk, dan komunitas.
Australia menargetkan bebas asbes sebelum 2060. APHEDA mendukung 14 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Mereka kembali pada Agustus 2025 untuk memperkuat program. KSPI dan APHEDA mengutamakan kesehatan pekerja, meski industri asbes mengimpor dari Rusia.
Serikat buruh dan organisasi masyarakat sipil memulai kampanye media dan advokasi pada September 2025. “KSPI berkomitmen wujudkan Indonesia bebas asbes,” tegas Ramidi.