Ilustrasi

Roda perekonomian terancam tidak berputar akibat RP 373 Triliun mengendap di Bank

(SPNEWS) Jakarta,seperti diketahui bahwa pandemi Covid-19 telah merambah ke berbagai kalangan. Berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk menyikapi kondisi tak menentu. Selain berupaya mencari sumber bantuan maupun pendapatan lainnya, banyak orang memilih untuk berhemat dan menyimpan uang.

Menurut Menko Airlangga dalam Rakernas Virtual Apindo beberapa waktu lalu, pemilik rekening dengan deposit lebih dari 200 juta justru didapati meningkatkan jumlah simpanan uang mereka hingga dua kali lipat bahkan lebih. Dengan adanya temuan tersebut, Hal ini menjadi sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro.

“Kalau dari data perbankan, ini kami baru mencoba lihat data per Agustus, itu kalau dilihat data penabung meningkat pesat,” ujarnya dalam Webinar Bincang APBN 2021 yang digelar BKF Kemenkeu (13/10/2020).

Baca juga:  SUDINAKER JAKARTA UTARA DATANGI PT KAHOINDAH CITRAGARMENT

Kalau hitungan kami secara industri, DPK tahun ini bisa tumbuh di atas 8%, padahal kredit maksimal hanya 1,5%,” tambahnya.

Jika hal ini terus berlangsung, tentu roda perekonomian nasional akan mengalami mati suri yang disebabkan roda perputaran uang berhenti. Dan yang paling terkena dampak dari fenomena ini adalah mereka yang berada pada kondisi ekonomi menengah ke bawah.

“Di Agustus saja penabung di atas Rp 5 miliar itu sudah naik Rp 373 triliun year to date. Jadi kalau dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu hanya Rp 115 triliun. Kalau dibandingkan full 2018 dan 2019 itu hanya Rp 130 dan Rp 162 triliun,” ujar Andy menambahkan.

Baca juga:  MEMBERSHIP MEETING DAN RAKERDA II SPN PROVINSI JAWA TIMUR

SN 09/Editor