Ilustrasi

(SPNEWS) Jakarta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah tengah membicarakan rencana perubahan cuti bersama pada periode Lebaran 2023. Adanya perubahan cuti bersama ini untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat mudik.

Menhub menjelaskan, akan ada kenaikan pemudik dari 85 juta orang menjadi 123 juta orang. Sedangkan khusus di Jabodetabek juga naik dari 14 juta orang menjadi 18 juta orang.

“Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 27 persen untuk Jabodetabek,” kata Budi Karya Sumadi dalam Keterangan Pers penanganan Mudik Lebaran 2023 di Kantor Presiden dikutip dari video Sekretariat Presiden, Jumat (24/3/2023).

Pemudik ini menyebar dengan berbagai transportasi mulai dari laut, darat dan udara. Untuk jalur udara, kereta api dan laut, menurut Budi Karya relatif bisa dikelola karena menggunakan sarana tiket sehingga bisa dikontrol.

Baca juga:  BURUH SPN SUBANG KAMBALI SUARAKAN PENOLAKAN KENAIKAN UPAH DENGAN PP NO 36/2021

Khusus untuk darat perlu pengelolaan yang lebih detail. Alsannya, 22 persen pemudik yang sebesar 123 juta orang tersebut akan menggunakan mobil, sedangkan 20 persen akan menggunakan motor.

Untuk mengantisipasi tersebut maka dalam rapat yang dipimpin dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diputuskan untuk mengubah cuti bersama. Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri sebelumnya diputuskan bahwa cuti bersama dan libur nasional di tanggal 21 April sampai tanggal 26 April 2023.

“Kami bersama-sama dengan Kapolri mengusulkan liburnya maju dua hari. Jadi mulai tanggal 19 (April) sudah libur, 20 (April) sudah libur, tapi masuknya 26 (April),” jelas dia.

“Jadi tambah 1 hari tetapi di depan maju dua hari,” tambah Budi Karya.

Baca juga:  PRESIDEN TEKAN PERPRES BARU KARTU PRAKERJA

Hal ini dilakukan karena secara tradisional keinginan mudik tinggi sekali. Maka jika menumpuk di tanggal 21 maka terjadi penumpukan yang luar biasa.

“Jadi dengan dimajukan, pemudik bisa mudik dari 18 sore, 19,20,21. Ada 4hari mereka mudik,” jelas Budi.

SN 09/Editor