Dana investasi yang dihimpun oleh BPJS Ketenagakerjaan harus memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang
(SPN News) Jakarta, bertempat di Istana Wakil Presiden RI pada 25/04/2018 dibuka seminar ketenagakerjaan, peresmian Lembaga Sertifikasi Profesi(LSP) dan Dealing Room oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam sambutannya Jusuf Kalla mengatakan mengatakan bahwa persoalan krusial yang dihadapi setiap lembaga asuransi, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, bukan pada bagaimana cara menarik dana dari masyarakat, tetapi bagaimana mengelola dana investasi yang dapat menguntungkan. Wapres menyebut bahwa investasi di bidang ketenagakerjaan diperlukan agar para pekerja memperoleh manfaat secara langsung terhadap apa yang diinvestasikannya. Karena bagaimanapun tujuan bernegara adalah untuk memajukan bangsa ini, meningkatkan kesejahteraan umum.
“Juga memberikan jaminan kesehatan serta jaminan sosial agar tercipta keadilan sosial dalam masyarakat,” katanya.
Sebelumnya Ketua BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto melaporkan bahwa tujuan diadakannya seminar ini untuk memperoleh masukan dari para stakeholder BPJS Ketenagakerjaan untuk penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan terutama meningkatkan kesejahteraan para pekerja Indonesia.
Agus memaparkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan dalam penyelenggaraan jaminan sosial menghadapi berbagai tantangan baik dalam hal luasnya wilayah Indonesia, kompleksnya demografi, struktur ekonomi, serta destruksi teknologi.
“Semua itu menuntut BPJS Ketenagakerjaan terus berbenah diri, melakukan transformasi teknologi, membangun serta melengkapi sarana dan prasarana guna meningkatkan pelayanan terkait jaminan sosial ketenagakerjaan,” katanya.
Shanto dikutip dari berbagai sumber/Editor