Pengusaha sering bilang bahwa pekerja Indonesia malas dan tidak produktif, nyatanya menurut Forbes Indonesia memiliki pekerja dengan produktivitas No 2 terbalik di dunia
(SPN News) Jakarta, Forbes mengeluarkan daftar negara yang memiliki pekerja dengan produktivitas paling baik. Indonesia sukses menempati posisi ke 2 dalam daftar yang dinamakan “The Olympics of Work: Ranking The Most Productive Countries” itu dihasilkan dari analisis data situs perusahaan aplikasi manajemen Redbooth. Data itu memperlihatkan hasil pekerjaan pegawai lintas industri yang berasal dari seluruh dunia.
Ada 40 negara yang menjadi pengguna aktif dari aplikasi Redbooth. Pengguna dari 40 negara ini kemudian dinilai berdasarkan jumlah dan waktu penyelesaian pekerjaannya. Dari daftar itu terungkap, rata-rata pekerja di Indonesia bisa menyelesaikan sebuah proyek dalam waktu 13,3 hari atau kurang dari dua minggu. Dilansir dari Forbes, Kamis (15/2/2018), Indonesia menempati posisi ke tiga. Di atas Indonesia adalah Peru dengan waktu rata-rata penyelesaian pekerjaan 10,2 hari. Sementara itu Swedia menempati posisi kedua dengan lama waktu penyelesaian pekerjaan rata-rata 13 hari.
Selain menganalisis waktu rata-rata, Forbes juga membuat penilaian lanjutan mengenai negara dengan pekerja paling produktif dalam seminggu. Penilaian ini dilihat dari presentasi penyelesaian proyek apabila hanya diberi waktu selama satu minggu. Hasilnya, Indonesia kembali menempati salah satu peringkat teratas, yakni peringkat kedua. Pekerja di Indonesia rata-rata dinilai mampu menyelesaikan tugas sebanyak 57% apabila hanya diberi waktu selama satu minggu.
Hebatnya lagi, tingkat produktivitas pekerja RI juga bisa mengalahkan Jepang. Menurut daftar Forbes, pekerja asal Negeri Matahari Terbit ini justru hanya mampu menyelesaikan tugas sebanyak 45% apabila diberi waktu selama satu minggu.
Peringkat nomor satu ditempati oleh Peru dengan presentasi tugas terselesaikan sebanyak 64 persen. Di bawah Indonesia adalah Chile dengan 56%, Tiongkok dengan 55%, serta Swedia dengan 55%. Sementara itu, peringkat terbawah ditempati Uni Emirat Arab. Negara Timur Tengah ini hanya mampu menyelesaikan 33% dari pekerjaan apabila hanya diberi waktu selama satu minggu.
Shanto dikutip dari Liputan 6.com/Editor