Gambar Ilustrasi

Perundingan bipartit antara PSP SPN PT Timur Raya Tunggal dengan perusahaan menemui jalan buntu terkait akuisisi, pekerja akan melakukan mogok kerja

(SPN News) Tangerang, PSP SPN PT Timur Raya Tunggal Kota Tangerang mengajukan surat pemberitahuan dikarenakan tidak adanya kesepakatan antara pemilik saham dengan PSP SPN sebagai akibat perundingan bipartit deadlock pada (14/2/2020). Perundingan bipartit terkait penghapusan masa kerja dan janjikan perusahaan yang memberikan kompensasi pesangon jika terjadi akuisisi sebelumnya, namun dari 2016 sampai 1 September 2018 setelah terjadi akuisisi perusahaan tidak memenuhi janji tersebut sampai saat ini.

Terakhir sampai dengan (23/2/2020) menurut Habib Bullah Ketua PSP SPN PT Timur Raya Tunggal ada perundingan PKB mulai (20 – 2/2/2020, ada waktu berkomunikasi perselisihan terkait pengNolan masa kerja dan ada PR PKB (masa berlaku 2019-2022) yang harus diselesaikan.
“Serikat pekerja sependapat dengan peng-Nolan masa kerja tapi pembayaran dan syarat kerja belum sepaham, jika sampai terakhir hari Minggu (23/2/2020) belum ada kabar baik maka dipastikan aksi mogok kerja tetap akan dilakukan sesuai dengan surat pemberitahuan pengajuan tiga hari kerja dari (24 – 26/2/2020)” tegasnya.

Baca juga:  PEMBEBASAN BIAYA PENEMPATAN PMI MANDAT UNDANG-UNDANG

SN 04/Editor