Ilustrasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan alokasi dana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021 akan meningkat menjadi Rp 553,09 triliun. Angka ini naik sekitar 36,93% dari proyeksi kenaikan sebelumnya yang mencapai Rp 403,9 triliun
(SPNEWS) Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan alokasi dana Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) 2021 akan meningkat menjadi Rp 553,09 triliun. Angka ini naik sekitar 36,93% dari proyeksi kenaikan sebelumnya yang mencapai Rp 403,9 triliun.
“Terkait dengan melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional pemerintah sudah di dalam rapat kabinet kemarin sidang kabinet paripurna, alokasi anggarannya sudah ditingkatkan sebesar Rp 553 triliun,” ujar Airlangga dalam seminar daring yang diadakan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI), (27/1/2021).
Airlangga menjelaskan alasan dinaikkannya anggaran PEN 2021. Menurutnya, program ini dianggap cukup efektif mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi. Maka dari itu, pemerintah menambah alokasinya. Selain itu, melanjutkan program PEN juga menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhkan ekonomi nasional yang ditarget tumbuh hingga 5,5% tahun ini.
Lebih lanjut, Ia merinci alokasi dana PEN ratusan triliunan itu akan dibagi kepada beberapa sektor.
Pertama, untuk sektor kesehatan sebesar Rp 104,7 triliun. Alokasinya akan digunakan untuk pengadaan dan operasional vaksinasi COVID-19, infrastruktur kesehatan, lab dan research and development, insentif tenaga kesehatan, dan bantuan iuran BPJS Kesehatan.
“Di tingkat kesehatan Rp 104,7 triliun ini lebih tinggi daripada 2020 yang Rp 63,51 triliun,” ungkapnya.
Kedua, perlindungan sosial Rp 150,96 triliun. Aliran anggaran ini akan disalurkan ke Program Keluarga Harapan (PKH) 10 juta KK, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, Bansos Tunai 10 juta KPM, Subsidi Kuota Pembelajaran Jarak Jauh, dan diskon listrik.
Ketiga, program prioritas sektoral K/L PEMDA Rp 141,36 triliun. Akan dibagi untuk dukungan pariwisata, food estate, pengembangan ICT, pinjaman ke daerah, padat karya, kawasan industri, dan program prioritas lainnya.
Keempat, dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp 156,06 triliun. Dibagi untuk subsidi bunga KUR dan non-KUR, penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, UP UMKM dan korporasi, pembiayaan PEN lainnya, penempatan dana, dan PMB kepada BUMN yang menjalankan penugasan (HK, Pelindo III, ITDC, KIW).
Sisanya disalurkan sebagai insentif usaha namun alokasi dananya masih ditinjau kembali. Anggaran PEN 2021 ini masih bisa meningkat lagi sejalan dengan dinamika ekonomi ke depan.
SN 09/Editor