SEMARANG (24/12/2025) Ribuan buruh memadati halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah sejak pagi hari. Serikat Pekerja Nasional (SPN) terlihat memimpin barisan terdepan aksi ini. Mereka datang dengan satu misi yang sangat jelas.
Massa menuntut penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang lebih adil. Secara khusus, mereka mengawal pemberlakuan formula Alfa 0.9. Selanjutnya, SPN menilai angka ini vital bagi daya beli pekerja.
Para buruh berharap Gubernur menemui mereka secara langsung di lokasi. Akan tetapi, orang nomor satu di Jawa Tengah itu tidak muncul. Kekecewaan sempat terlihat di wajah para demonstran.
Pemerintah akhirnya merespons desakan massa setelah rapat internal selesai. Asisten 1 dan Sekretaris Daerah (Sekda) keluar menemui peserta aksi. Sementara itu, situasi di lapangan tetap kondusif meski padat.
Kedua pejabat tersebut menyampaikan hasil pembahasan terkini dari dalam gedung. Mereka berdialog langsung dengan perwakilan pimpinan serikat pekerja. Meskipun demikian, buruh tetap bersikeras pada tuntutan awal.
SPN menegaskan posisi mereka terkait penerapan Alfa 0.9 tanpa tawar-menawar. Singkatnya, mereka menolak segala bentuk kompromi yang merugikan. Oleh karena itu, massa berjanji akan terus mengawal proses ini.
Aksi ini menunjukkan soliditas gerakan buruh di seluruh Jawa Tengah. Bahkan, mereka siap memobilisasi kekuatan lebih besar jika diperlukan. Akibatnya, aparat keamanan tetap bersiaga penuh di lokasi.
(SN-31)


