Ilustrasi
Tata kelola dana pensiun nantinya dengan konsep ada keseimbangan antara keuntungan yang cukup, pendanaan yang terjangkau, dan program berkelanjutan.
(SPNEWS) Jakarta, Sistem dana pensiun di Indonesia rencananya akan dirombak. Berdasarkan data, aset dana sudah mencapai Rp 834 triliun per tahun 2017.
Angka tersebut meningkat dari Rp 561 triliun di tahun 2014. Namun, dana pensiun belum memegang peranan yang signifikan pada perkembangan industri keuangan nasional.
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan desain tata kelola dana pensiun nantinya dengan konsep ada keseimbangan antara keuntungan yang cukup, pendanaan yang terjangkau, dan program berkelanjutan.
Sistem dana pensiun yang berkelanjutan mensyaratkan elemen tata kelola dana pensiun dan tata pemerintahan yang baik sejalan dengan best practice internasional.
“Data ini menunjukkan masih banyak ruang pertumbuhan potensi dana pensiun di Indonesia. Kami sangat terbuka untuk mendengar sharing session dari para panelis dan peserta bagaimana mempromosikan dan mendesain dana pensiun Indonesia di masa depan,” kata Askolani dalam keterangan tertulis Kementerian Keuangan (28/10/2020).
Untuk meraih potensi maksimal dana pensiun harus dikelola dengan baik dan prudent atau hati-hati. Ini area yang bisa diperbaiki di Indonesia. Contohnya manajer dana pensiun di Indonesia cenderung menempatkan aset mereka ke instrumen investasi jangka pendek dengan volatilitas rendah dan keuntungan yang sedikit.
Menurut Askolani praktik tersebut tidak sesuai dengan karakteristik program pensiun yang memiliki kewajiban (liabilitas) jangka panjang yang berakibat asset-liabilities mismatch atau kewajiban aset tidak sesuai.
Tidak hanya itu, juga penting untuk memastikan pengelolaan dana pensiun dibarengi dengan tata kelola pemerintahan yang baik khususnya untuk meningkatkan kepercayaan pada industri dana pensiun.
Selain itu, tata kelola investasi yang tepat (proper investment governance), manajemen risiko yang efektif, mengedukasi transparansi dan akuntabilitas serta pengawasan yang kuat adalah beberapa karakteristik tata kelola yang baik yang perlu kita terapkan pada industri ini.
Oleh karena itu, Askolani menambahkan Indonesia perlu memastikan dana pensiun sejalan dengan best practice internasional. Contohnya pada hari ini, bisa belajar dari pola pensiun Iran dan Thailand.
Ia juga mengatakan, dana pensiun penting tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan tetapi untuk menyediakan perlindungan pensiun untuk seluruh orang Indonesia yang senior citizen (orang tua).
“Penting untuk menciptakan pengelolaan dana pensiun yang kuat sebagai prasyarat untuk sistem pensiun yang matang dan inklusif. Pengelolaan dana pensiun juga harus efektif diredesain dan diimplementasikan oleh institusi dana pensiun dan didukung oleh masyarakat,” ungkapnya.
SN 09/Editor