​Early Harvest Program (EHP) merupakan program yang mengatur ketentuan agar tarif masuk dapat dihapus untuk beberapa katagori tertentu dalam sebuah hubungan dagang

(SPN News) Jakarta, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) sejak awal tahun ini telah menyurati dan meminta pemerintah untuk mempercepat upaya pembebasan tarif masuk komoditas seperti sepatu dan Textile. Hal ini harus dilakukan mengingat dua komoditas andalan Indonesia itu telah kalah apabila dibandingkan dengan Vietnam yang sudah bebas tarif masuk ke Eropa, sedangkan Indonesia masih harus membayar bea masuk sebesar 11% – 14%.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta W. Kamdani awal tahun lalu ikut meminta percepatan penyelesaian perjanjian dagang tersebut yang mesti segera dilakukan sebelum semakin tertinggal dengan negara lain. Tahun ini ekspor sepatu dan tekstil Indonesia harus bersaing dengan Vietnam setelah negara itu berhasil melakukan perjanjian dagang bebas bea masuk ke Uni Eropa. Alhasil ekspor dua produk dalam negeri itu mulai kalah bersaing.

Baca juga:  SEJUMLAH ELEMEN BURUH KEMBALI MENGGELAR AKSI UNJUK RASA MENOLAK PERPPU CIPTA KERJA

“Kita terus dorong agar pemerintah segera menyelesaikan perjanjian ini,” kata Shinta kepada Bisnis.
Adapun perjanjian yang sedang dalam tahap perundingan tersebut ialah Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement. Jika perundingan ini mencapai kata sepakat, diyakini akan membuat harga barang masuk ke pasar Eropa hemat 11%.

Menurutnya, perjanjian ini cukup penting untuk menumbuhkan ekspor ke Eropa yang merupakan pasar paling potensial disusul Amerika Serikat. Jika perundingan terus berlarut, dikhawatirkan membuat ekspor produk tersebut menurun.

Shanto dikutip dari Bisnis.com/Editor