Ilustrasi

Memastikan keselamatan perempuan dari pelecehan seksual di tempat kerja

(SPNEWS) Jakarta, Dalam beberapa waktu terakhir perempuan semakin mendapatkan posisi yang lebih tinggi di tempat kerja. Perempuan sekarang mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan membentuk bagian besar dari sektor kerja di mana pun. Perempuan saat ini lebih mandiri dalam segala hal. Mereka cukup kompeten untuk mengurus diri sendiri dan keluarganya. Mereka lebih mampu membuat pilihan hidup mereka sendiri dan hidup dengan cara mereka sendiri.

Keamanan perempuan dan masalahnya dibahas dan diperdebatkan di seluruh dunia. Namun setiap tahun jumlah laporan tentang pelecehan seksual terus meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Pelecehan seksual dapat menyebabkan kecemasan, depresi, kepercayaan diri yang rendah, keterasingan, dan penurunan kesehatan fisik serta mental mereka secara keseluruhan.

Fakta yang meresahkan bahwa perempuan yang bekerja masih menghadapi pelecehan seksual, itulah sebabnya banyak dari mereka bahkan berhenti dari pekerjaannya. Nah, berikut ini adalah beberapa cara untuk memastkan keselamatan perempuan di tempat kerja agar lebih aman.

Sayangnya, banyak organisasi dan orang pada umumnya masih belum menyadari keselamatan perempuan di tempat kerja. Sangat jelas terlihat dari statistik dan kasus pelecehan seksual di tempat kerja. Sangat penting untuk menciptakan kesadaran di antara karyawan tentang keselamatan perempuan dan kesehatan mereka. Dirimu dapat menggunakan semua teknik dan ide yang mungkin untuk menyebarkan kesadaran. Lokakarya, diskusi atau kegiatan kelompok terbuka dapat membantu menciptakan kesadaran tentang keselamatan perempuan di tempat kerja.

Baca juga:  DIANGGAP SERING TELAT MASUK KERJA, KETUA PSP SPN PT IMIP DIPHK

Kesadaran dimulai dengan penerapan pedoman dan undang-undang yang melarang pelecehan seksual di tempat kerja. Oleh karena itu, tanpa memahami akar penyebabnya, kita tidak dapat menghentikan diskriminasi apa pun terhadap perempuan.

Umumnya, perempuan yang menghadapi pelecehan seksual tidak angkat bicara. Nah, hal ini dapat diajarkan kepada anak sejak dini tentang berekspresi. Ajari anak perempuan untuk berperilaku dan bertindak dengan cara tertentu. Ajarkan kepada anak apa saja yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.

Terkadang kondisi tertentu membuat seorang perempuan berhenti untuk berekspresi. Mereka mungkin merasa malu dan bahkan waktu akan konsekuensi. Bahkan banyak perempuan mungkin merasa memiliki kepercayaan diri dan rendah dan kurangnya pegetahuan yang menyebabkan mereka tidak dapat mengekspresikan diri.

Baca juga:  LAIN LADANG LAIN BELALANG, LAIN LUBUK LAIN IKANNYA

Pimpinan perusahaan seharusnya dapat mendorong karyawan perempuan untuk mengekspresikan dan keluar dari ketidaknyamanan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan diri mereka dengan menerapkan kesempatan yang sama bagi pekerja laki-laki dan perempuan di tempat kerja. Rasa kesetaraan di tempat kerja akan membuat mereka melawan stigma sosial.

HR perlu menjelaskan kepada karyawan tentang lingkungan kerja yang aman. Selain itu, harus memainkan peran perantara untuk menyoroti setiap keluhan atau masalah perempuan ke otoritas yang lebih tinggi. Dalam masa percobaan, HR perlu memberikan pedoman yang ketat tentang pelecehan seksual kepada karyawan baru.

Merupakan peran HR untuk memberitahukan setiap perilaku yang tidak diinginkan yang dihadapi oleh karyawan kepada otoritas yang lebih tinggi. Karena otoritas perlu mengambil tindakan yang tidak bias. Partisipasi HR paling penting dalam hal ini.

Pelecehan seksual terhdap perempuan di tempat kerja bukanlah cerita baru. Ini berlaku di dunia selama beberapa waktu ini. Sebagai bagian dari masyarakat, adalah tugas kita untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi perempuan kita di tempat kerja.

SN 09/Editor