​Indonesia siap menggeser Vietnam sebagai produsen alas kaki no 3 di dunia

(SPN News) Industri alas kaki  Indonesia siap membidik posisi ketiga di dunia dari kondisi saat ini Indonesia berada pada urutan keempat setelah China, India dan Vietnam.
“Pada 2018 kita targetkan di tiga besar dengan banyaknya intervensi pemerintah dan kemudahan yang diberikan,” kata Direktur Industri Kecil Menengah Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian E Ratna Utarianingrum di Tangerang Selatan, Selasa (3/4/2018).

Ratna memaparkan, sebanyak 86% alas kaki di dunia diproduksi oleh Asia dan sebagian besar atau 80% disumbang oleh Tiongkok, sedangkan 6% lainnya terbagi di tiga negara, yaitu India, Vietnam dan Indonesia. “Pangsa pasar kita 3,3% di dunia,” tukas Ratna.

Baca juga:  KETENTUAN TENTANG TKA DALAM PERPU NO 2 TAHUN 2022

Kendati demikian, total produksi alas kaki Indonesia berbeda sedikit dengan Vietnam, yang menjadikan Vietnam bertengger di posisi nomor tiga.

Produksi alas kaki Indonesia mencapai 1,1 miliar pasang per tahun dan 800 juta pasang di antaranya merupakan untuk dalam negeri dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor, terutama ke Eropa dan Amerika Serikat. “Dari 1,1 miliar itu, terdapat sebagian yang produksi IKM (industri kecil dan menengah) juga,” katanya.

Sementara total produksi alas kaki Vietnam mencapai 1,2 miliar pasang per tahun dan sebagian besarnya diekspor ke berbagai negara.
Menurut Ratna, selain keunggulan dari sisi total produksi, Vietnam juga diuntungkan dengan letak geografis yang dekat dengan China, sehingga memiliki akses pasar ekspor lebih mudah.

Baca juga:  6 LANGKAH REKOMENDASI KEMNAKER DALAM CEGAH PHK

Untuk itu, lanjutnya, Indonesia akan terus menambah kapasitas kemampuannya dalam segi persepatuan, baik dari sisi desain, manajemen, hingga distribusi.
Melalui Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), Kemenperin berupaya menambah keahlian para perajin sepatu nasional, yang alumninya sudah berjumlah 8.000 orang sejak 2009 didirikan.

“Selain menjaring wirausaha baru bidang sepatu, BPIPI juga memberi pembinaan untuk perajin yang sudah menjalankan usahanya dan menemukan berbagai masalah,” ungkap Ratna.

Shanto dikutip dari Okezone.com/Editor