Ungaran Timur, 7 Desember 2025 – Komite Perempuan DPC SPN Kabupaten Semarang kembali membuktikan diri sebagai garda terdepan. Mereka menjadi mitra utama kampanye “16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan” (16 HAKTP). Acara berlangsung meriah di Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Minggu (7/12/2025).
Bupati dan DP3AI Gandeng SPN
Pemerintah Kabupaten Semarang bersama DP3AI menggelar acara ini. Bupati Semarang hadir langsung. Turut serta Kepala DP3AI, Polres Semarang (Satreskrim PPA), Camat Ungaran Timur, dan perwakilan faskes. Mereka ingin masyarakat menolak segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Orasi Sri Tentrem Curi Perhatian
Sri Tentrem, Ketua Komite Perempuan DPC SPN, naik panggung. Ia menyampaikan orasi keras. “Kekerasan terhadap perempuan bukan hanya fisik,” tegasnya. Ia juga menyebut kekerasan psikis, ekonomi, seksual, hingga verbal. Contohnya: membentak, intimidasi, pelecehan, gaji tak setara, dan jam kerja tak manusiawi.
Sri Tentrem bersyukur penyelenggara responsif. Namun ia menegaskan, “Itu belum cukup!” Perempuan butuh ruang kerja dan publik yang aman. Korban harus terlindungi. Pelaku wajib ditindak tegas. Ia meminta dukungan penuh dari kepolisian.
SPN Memang Nomor Satu di Semarang
Nurdin Makruf, Ketua DPC SPN Kabupaten Semarang, bangga. “Komite Perempuan kami memang terdepan menolak GBV di tempat kerja,” katanya. Kepercayaan ini bukan datang tiba-tiba. Sebelumnya, saat Haornas, SPN sukses gelar senam massal dan sosialisasi anti kekerasan. Bupati, DP3AI, dan Polres hadir langsung waktu itu.
SPN sudah membentuk Komite Perempuan di setiap pabrik anggota. Mereka rutin beri pendidikan anti kekerasan. Ratusan anggota hadir dari PT Ungaran Sari Garment, PT Samkyung Jaya Garments, PT Pertiwi Indomas, dan PT Golden Flower.
SPN Kabupaten Semarang terus berkomitmen. Mereka ingin lingkungan kerja dan masyarakat bebas kekerasan terhadap perempuan.
(SN-31)