Ilustrasi

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan 29,12 juga orang di Indonesia membutuhkan lapangan kerja baru

(SPNEWS) Jakarta, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan 29,12 juga orang di Indonesia membutuhkan lapangan kerja baru. Sebanyak 29,12 juta orang ini merupakan korban terdampak pandemi COVID-19 di Indonesia.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci di acara Indonesia Economics Outlook 2021 secara virtual, (14/11/2020).

“Tingkat pengangguran di Indonesia masih alami tantangan dan kita lihat, 29,12 juta orang butuh lapangan kerja,” kata Airlangga.

Menurut Airlangga 29,12 juta orang Indonesia ini harus disiapkan lapangan kerja agar tidak berdampak pada tingkat pengangguran terbuka (TPT) dan kemiskinan nasional.

“29,12 juta itu adalah orang yang berusia kerja dan mayoritas punya pendapatan rendah sehingga tentu ini harus dijaga agar kemiskinan tidak bertambah,” tegasnya.

Baca juga:  PBB PERINGATKAN, 340 JUTA PEREMPUAN HIDUP MISKIN DAN KESETARAAN GENDER MASIH JAUH DARI KENYATAAN

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 29,12 juta orang ini merupakan pekerja yang terdampak COVID-19. Rincinya, sekitar 2,56 juta orang pengangguran karena COVID-19, 0,76 juta orang bukan angkatan kerja (BAK) karena COVID-19, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja karena COVID-19, dan 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja (shorter hours) karena COVID-19.

Agar angka tersebut tidak bertambah, Airlangga mengungkapkan pemerintah akan menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan mempercepat penanganan COVID-19.

“Komite kebijakan dibentuk dengan Perpres 82 dan ini diharapkan kita bisa menangani baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi dan program ini dari 6 sektor baik kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, dukungan UMKM, korporasi berlanjut di tahun 2020 ke 2021,” ungkapnya.

Baca juga:  CAPACITY BUILDING UNTUK KEPALA BAGIAN PT NIKOMAS GEMILANG

Jumlah penduduk usia kerja Indonesia adalah 203,97 juta orang atau meningkat 2,78 juta orang. Dari angka tersebut, 138,22 juta orang merupakan angkatan kerja dan yang bukan angkatan kerja ada 65,75 juta orang atau naik 0,42 juta orang.

Dari jumlah angkatan kerja yang sebanyak 138,22 juta orang, pengangguran tercatat sebanyak 9,77 juta orang, sementara yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang atau turun 0,31 juta orang.

Jika dirinci lebih dalam, dari jumlah orang yang bekerja, sebanyak 82,02 juta orang merupakan pekerja penuh. Angka ini turun 9,46 juta orang. Lalu pekerja paruh waktu berjumlah 33,34 juta orang atau naik 4,32 juta orang. Sedangkan setengah penganggur berjumlah 13,09 juta orang atau naik 4,83 juta orang.

SN 09/Editor