Ratusan pekerja PT Sahabat Unggul Internasional datangi Balai Kota Bogor untuk mengadukan nasibnya kepada Walikota

(SPN News) Bogor, karena upah belum dibayarkan sejak sejak 2018 membuat ratusan pekerja PT Sahabat Unggul Internasional di Jalan Ahmad Yani Kota Bogor mendatangi Kantor Balikota Bogor pada (12/08/2019).

Ketua DPC SPN Kota Bogor Budi Murdika mengungkapkan, awalnya jumlah karyawan 700 orang. Tetapi yang sekarang masih aktif sekitar 300. Namun jumlah 400 karyawan yang sudah tidak aktif masih belum dibayar.

“Tuntutan kami sangat sederhana bilamana perusahaan akan menutup perusahaannya bagi kita tidak akan menghalang-halangi dan itu jadi hak preogratif seorang pengusaha,” ujarnya (12/08/2019).

Akan tetapi, lanjut Budi, diperhatikan juga hak-hak normatif dari pekerja itu yang didapat. “Kita sudah beberapa kali membuka ruang untuk negosiasi tetapi tidak begitu digubris,” katanya.

Baca juga:  PENINGKATAN KAPASITAS PENGURUS UNTUK PENGEMBANGAN ORGANISASI

“Dan bukan berarti kita intimidasi dan lain sebagainya kita coba fasilitasi melalui pemerintah agar bisa lebih didengar karena awalnya melalui dinas tenaga kerja beberapa kali seolah dianggap sebelah mata,” jelasnya.

“Dan melalui surat yang kami layangkan sabtu kemaren terhadap walikota itu ada respon walaupun tidak bisa menemui kita,” ucap Budi.

Budi menambahkan kalau untuk gaji yang belum dibayar diatas Rp 1 miliar belum lagi ditambah BPJS termasuk nanti masalah pesangon.

“Tanggal 27 mereka akan buat proposal mungkin di dalamnya ada progres antara yang baru kita tangkap itu tentang bayaran gaji yang tertunda selanjutnya kita juga bicara masalah bpjs ketenagakerjaan hak pensiun dan sebagainya,” tambahnya.

Baca juga:  SPN NTB TOLAK RUU OMNIMBUS LAW CIPTA KERJA

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisker) Kota Bogor, Samson Purba mengatakan, telah disepakati bahwa perusahaan akan memberikan proposal penyelesaian 26 Agustus mendatang.

Isinya menyangkut gaji yang belum terbayar seperti BPJS, pensiun dan BPJS TK disitu akan dicantumkan schedule jadwal pembayaran dilakukan perusahaan. “Ada 2,5 bulan belum dibayar Perusahaan sekarang ditutup (collaps),” tukas Samson.

SN 09 dikutip dari berbagai sumber/Editor