Sebanyak 16 perempuan Indonesia dijual seharga Rp 400 juta per orang
(SPN News) Jakarta, sebanyak 16 perempuan Indonesia dilaporkan menjadi korban perdagangan manusia ke China. Mereka awalnya diiming-imingi pekerjaan dan gaji besar sebagai penjual kosmetik di negara tersebut, namun kenyatannya perempuan ini dipaksa melakukan pernikahan, dan diancam akan disiksa apabila tak mengikuti perintah.
Mereka dijanjikan akan dipekerjakan sebagai sales kosmetik, salah satunya seperti yang diceritakan oleh orang tua korban Nurhidayat, “Dia bilang (Mutiara) kerjaannya aman, insyaallah halal, jadi pedagang kosmetik,” tambah pria berusia 46 tahun tersebut. Nurhidayat mengatakan, anaknya berangkat ke Jakarta pada bulan Mei setelah ditawari pekerjaan sebagai sales kosmetik oleh Vivi, seseorang yang mengaku sebagai penyalur tenaga kerja. Beberapa hari setelahnya, Nur Hidayat mengaku kaget ketika mendapati Mutiara bukan bekerja di Jakarta melainkan di China. “10 Hari sebelum puasa saya terima kabar anak saya nangis di China minta pulang ke Indonesia,” ujar Nur Hidayat.
Menurut Nurhidayat, Mutiara dipaksa menikah dengan warga China. Ia juga mengungkapkan, anaknya yang masih di bawah umur tersebut dibuatkan dokumen palsu oleh Vivi sehingga dapat melaksanakan pernikahan.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, rupanya bukan hanya Mutiara saja yang menjadi korban. Sebanyak 15 orang perempuan lain juga menjadi korban perdagangan manusia. Dan dari pengakuan para korban mereka diperjualbelikan oleh calo atau agen perusahaan sebesar Rp 400 juta per orang. Mereka mengaku dibawa ke China, dipaksa menikah, dan saat ini kondisinya memprihatinkan, mereka disekap, mendapatkan kekerasan seksual, dan diperlakukan dengan tidak manusiawi.
Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Barat. Polisi juga sudah menangkap tiga pelaku yang mengirimkan 16 perempuan ini ke China. Meski begitu hingga saat ini korban masih belum dapat dipulangkan ke Indonesia karena terikat status pernikahan dengan Warga Negara China.
Shanto dari berbagai sumber/Editor