(SPNEWS) Jakarta, Ribuan buruh dari Jabodetabek turun ke jalan dalam aksi demonstrasi. Jika tuntutan tak dipenuhi, buruh mengancam akan mogok massal pada bulan November

Aksi 1 September ini meminta 8 tuntutan. Mulai dari penolakan PHK dan tenaga kerja asing, hingga kenaikan upah buruh. Aksi yang digadang oleh 3 serikat buruh besar ini memberikan batas waktu untuk pemerintah memenuhi tuntutan mereka.

“Ini baru aksi pemanasan, hari ini 60 ribu buruh masuk ke Jakarta dan juga ada aksi di 20 provinsi lainnya,” ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nuwawea di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat Selasa (1/9/2015).

Gani pun menegaskan bahwa demo buruh kali ini merupakan aksi damai dan tidak ada maksud untuk menggoyang pemerintahan Jokowi-JK. Isu-isu yang beredar disebutnya adalah kabar bohong.

Baca juga:  BURUH TUNTUT CABUT UU CIPTA KERJA DAN KENAIKAN UPAH MINIMUM 15 PERSEN

“Isu bohong kalau aksi 1 September ini untuk menggoyang pemerintah. Tidak boleh ada yang memanfaatkan gerakan ini. Aksi ini tidak ada yang menunggangi baik dari parpol, ini murni buruh,” katanya.

Sementara itu menurut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mereka memberikan batas waktu bagi pemerintah untuk memenuhi tuntutan mereka. Jika tidak, aksi akan dibuat semakin besar.

“Batasan kita memberi kesempatan pada pemerintah sampai November. kalau tidak kami akan koordinasikan mogok nasional, 5 juta buruh akan turun,” kata Iqbal dalam kesempatan yang sama.

“Tapi kami percaya Presiden akan memperbaiki keadaan ini. Kita akan terus bergerak,” sambungnya.

Saat ini para perwakilan buruh tengah melakukan konsolidasi dengan 5 menteri di Kantor Kemenkopolhukam. Menteri-menteri yang akan menemui mereka adalah Menkopolhukam Luhut B Panjaitan, Menkes Nila M, Menaker Hanif Dhakiri, Menkeu Bambang Brodjonegoro, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Baca juga:  FAMILY GATHERING 2019 PSP SPN PT ACTEM KOTA TANGERANG

Sementara itu massa buruh masih melakukan orasi di depan Istana Negara. Sesekali buruh bernyanyi dan berjoged atau pun berguyon untuk membangkitkan semangat.

“Assallammualaikum Pak Jokowi, Pak Jokowi dengar nggak? Semoga pak Jokowi dengar ya,” ucap seorang orator disambut tawa buruh lainnya.

Beberapa buruh tampak beristirahat sambil menunggu perwakilan mereka yang sedang bertemu 5 menteri. Salah satunya adalah Iwan, buruh perusahaan metal dari Bekasi.

“Saya mau ikut demo ini karena hampir semua di perusahaan metal karyawan pada diPHK. Karena alasannya efisiensi,” Iwan menjelaskan.

Suasana aksi hingga kini masih kondusif. Para personel kepolisian masih berjaga di posnya masing-masing. Buruh pun tidak berusaha untuk merangsek pagar kawat berduri yang dipasang di depan Istana.